Campuran bahan padat yang tidak tembus cahaya dalam medium cair yang transparan, yang apabila cat ini dioleskan pada suatu permukaan akan membentuk lapisan film yang keras dan kuat setelah kering.
KOMPOSISI CAT
1.Pigmen
2.Resin
3.Solven
4.Additive
Pigmen :
Bahan padat yang berbentuk serbuk yang sangat halus yang dapat memberikan warna, dapat berfungsi sebagai anti karat dan anti fouling.
Pigmen tidak dapat melekat pada obyek lain sebelum dicampur dengan resin dan komponen lain dalam bentuk cat
Berdasarkan bahan bakunya pigmen terbagi 2 yaitu :
1.Pigmen in organik
2.Pigmen organik
Pigmen in organik :
Kandungan logam yang dibuat dari seng, titanium, timah, besi atau tembaga, membuat satu bentuk dasar dari pigmen in organik.
Pigmen ini baik untuk daya tahan cuaca, temperatur serta mempunyai daya tutup yang baik, tetapi tidak begitu bagus dibanding pigmen organik dari segi kecerahan warnanya
Pigmen organik :
Pigmen yang secara umum dikenal dengan dyes(celupan), bahan berwarna yang larut dalam air, oli atau solvent.
Dalam keadaan cair meresap kedalam obyek dan mewarnai obyek
Bentuk dasar dari pigmen organik yaitu dyes yang dicampurkan pada kandungan logam yang tak larut dalam air.
Pikmen in organik : pigmen yang terbuat dari senyawa logam, misalnya Titanium dioxide, Oxide red.
Pikmen organik : pigmen yang terbuat dari proses2 alami yang mengandung unsur-unsur Carbon, Hydrogen, Oksigen dan Sulfur, misalnya Carbon Black, phtalocyanine(biru)
Tipe pigmen :
1.Pigmen warna: menambah warna pada cat dan meningkatkan daya tutup cat.
2.Pigmen terang: menambah warna-warni metallic atau pearl pada coat.
3.Pigmen extender: menambah kekuatan dan body pada coat, meningkatkan viskositas dan mencegah sedimentasi.
4. Pigmen pencegah karat: digunakan terutama pada cat dasar, untuk mencegah karat.
5. Pigmen anti fouling
6. Pigmen flatting: untuk mengurangi kilap pada cat.
Pigmen pewarna :
1.P/C Blue
2.P/C Green
3.Carbon Black
4.Mapico Yellow
Pigmen extender
1.Clay
2.Talc
3.Calcium carbonate
Pigmen pencegah karat :
1.Iron Oxide
2.Zinc Oxide
3.Zinc Chromate
Pigmen anti fouling :
1.CuO
Resin/binder :
Bahan pembentuk lapisan film cat yang tersusun dari beberapa resin dimana susunan jenis dan jumlah resin-resin tersebut tergantung dari beberapa jenis cat yang kita kehendaki.
MACAM-MACAM RESIN :
1.Resin alam yaitu diekstrak dari tumbuh-tumbuhan, memiliki molekul compound tinggi dan digunakan untuk membuat varnish dan lacquer. Biasanya tidak digunakan pada produk-produk industri yang diproduksi dalam volume tinggi
2.Resin sintetik yaitu resin buatan manusia dengan molekul compound tinggi
RESIN ALAM :
1.Rosin
2.Selac
3.Gum
4.Damar
5.Nitrocellulose
RESIN SINTETIS :
1.Alkyd
2.Acrylic
3.Phenolic
4.Melamine
SOLVEN :
Suatu pelarut yang membuat viskositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai tipe solven dicampurkan bersamanya untuk menyesuaikan kemampuan larut thinner dan penguapannya.
Macam2 solven berdasarkan penguapannya :
1.Low boiling point: solven yang titik didihnya dibawah 100°C
2.Mid boiling point : solven yang titik didih diantara 100 -150°C
3.High boiling point: solven yang titik didih diatas 150°C
Low boiling point (<100°C):
1.Acetone
2.Methyl Ethyl Ketone
3.Methyl Alcohol
Medium boiling point (100 -150°C):
1.Toluene
2.Xylene
3.Butyl Alcohol
High Boiling Point (>150°C)
1.Butyl Cellosolve
2.Diacetone Alcohol
ADDITIVE :
Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan aplikasi cat
Macam-macam cat :
1.Cat solven
2.Cat tanpa solven
3.Cat emulsi
4.Cat aerosol
Macam-macam solven :
1.Hidro Carbon
2.Alkohol
3.Keton
Komponen utama thinner :
1.Additive
2.Anti jamur
3.Anti skinning
4.Anti settling
5.Anti bakteri
6.Anti flokulasi
7.Dll
Additives :
1. Plasticizer
2. Pigment Dispersant
3. Sedimentation deterrent
4. Color dispersant deterrent
5. Levelling Agent
6. Anti foaming agent
7. Ultraviolet absorbent
Plasticizer :
1.Menambah daya lentur lapisan cat
2.Pigment Dispersant
3.Membantu penyebaran pigment dan mencegah
pigment yang telah tersebar terikat bersama-sama
Sedimentation deterrent :
Mencegah pigment mengendap didasar selama cat dalam penyimpanan yaitu dengan menghindarkannya terhadap pemisahan dari resin dan solvent.
Color separation deterrent :
Mencegah pemisahan dan pengangkatan warna yang sering diasosiasikan dengan cat yang terdiri dari pigment yang berbeda ukuran partikel atau berat jenisnya
Levelling Agent :
Memungkinkan cat untuk mengalir dan membantu pembentukan lapisan yang lembut tanpa ada tanda goresan atau kulit jeruk.
Anti foaming agent :
Mencegah timbulnya kantong udara yang tercampur dalam cat selama aplikasi dari sisa lapisan cat dalam bentuk gelembung udara
Ultra violet absorbent :
Menyerap sinar ultraviolet untuk mencegah lapisan cat terhadap perusakan oleh sinar matahari.
Klasifikasi cat berdasarkan tipe lapisan :
1.Thermoplastik
2.Thermosetting
Thermoplastik resin :
Pengerasan thermoplastik resin adalah melalui penguapan solvent tanpa melibatkan reaksi kimia.
Apabila dipanaskan maka thermoplastik resin menjadi lunak dan akhirnya mencair. Thermoplastik resin sangat fleksibel dan sangat mudah larut didalam solvent.
Contoh: nitrocellulose, cellulose acetate butyrate, thermoplastik acrylic dan nylon
Thermosetting resin :
Apabila dipanaskan atau dikatalis maka resin mengeras melalui reaksi kimia. Apabila telah mengeras maka tidak melunak lagi oleh pemanasan kembali. Resin ini biasanya sangat keras dan tahan solvent
Contoh: amino alkyd, polyurethane 2 komponen, thermosetting acrylic dan epoxy resin.
Proses pembuatan cat :
1.Premixing
2.Grinding
3.After mixing
4.Color matching
Premixing :
Resin, pikmen dan solven dicampurkan dan diaduk seperlunya kurang lebih 10-15 menit.
Resin dan thinner dicampur sebagian, sedangkan pikmen dicampur semuanya.
Grinding :
Campuran yang berasal dari premixing digiling semuanya sampai kehalusan pikmen mencapai <10 ยต
After mixing :
Resin dan sisa solven dicampurkan pada cat yang berasal dari proses grinding.
Hasil dari proses ini disebut cat setengah jadi atau semi product.
Color matching :
Proses pencampuran warna sesuai dengan warna standar.
Filtrasi :
Proses penyaringan cat sebelum dikemas.Proses ini dilakukan berulang-ulang
Untuk cat metalik ukuran kain saringnya 100-150mesh, solid 200 mesh.
Macam-macam jenis cat :
a. 1 komponen :
Cat yang terdiri dari cat itu sendiri dan thinner pelarutnya.
b. 2 komponen :
Cat yang terdiri dari cat, hardener dan thinner
Disebut cat urethane karena alkohol(OH) yang terkandung didalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung didalam hardener bereaksi membentuk struktur hubungan menyilang(cross linking.
Macam2 Cat Top Coat :
1.Tipe Heat Polymerization
2.Tipe 2 komponen
3.Tipe solvent Evaporation
Tipe Heat Polymerization :
Cat 1 komponen yang mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira2 140°C
Banyak digunakan di pabrik perakitan automotive
Tipe Heat Polimerization :
1.Thermosetting Amino Alkyd :
Mengandung Alkyd dan melamine resin sebagai komponen utama
2.Thermosetting Acrylic :
Mengandung acrylic dan melamine resin sebagai komponen utama.
Tipe 2 komponen :
Disebut urethane karena alkohol(OH) yang terkandung didalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung didalam hardener bereaksi membentuk struktur hubungan menyilang yang disebut tingkatan urethane.
Tipe solvent evaporation(Lacquer):
Biasa disebut lacquer
Meskipun mengering dengan cepat sehingga mudah penanganannya, tetapi tidak banyak digunakan sebanyak yang tersebut diatas karena tidak sekuat cat 2 komponen.
Sumber : Training Nipont Paint dsb
Selasa, 23 Juni 2009
Minggu, 21 Juni 2009
PRODUK INNOVATION
Contoh Produk Inovation :
Jaringan Komunikasi Antar Mobil Untuk Hindari Kecelakaan
Adalah Thomas Batz, seorang ilmuwan komputer asal Jerman yang berjasa dalam pengembangan ini, dibantu oleh beberapa koleganya dari Fraunhofer Institute for Information and Data Processing IITB di kota Karlsruhe, Jerman.
Software inovatif ini disinyalir bisa dikerahkan untuk mengerem atau membelokkan arah mobil ketika berada dalam situasi darurat dan susah untuk mengelak karena himpitan macet.
Sumber....
Jaringan Komunikasi Antar Mobil Untuk Hindari Kecelakaan
Adalah Thomas Batz, seorang ilmuwan komputer asal Jerman yang berjasa dalam pengembangan ini, dibantu oleh beberapa koleganya dari Fraunhofer Institute for Information and Data Processing IITB di kota Karlsruhe, Jerman.
Software inovatif ini disinyalir bisa dikerahkan untuk mengerem atau membelokkan arah mobil ketika berada dalam situasi darurat dan susah untuk mengelak karena himpitan macet.
Sumber....
KEGAGALAN PRODUK
Contoh Kegagalan Produk :
1. Pesawat Ulang Alik Challenger pada tanggal 28 januari 1986 pesawat Challenger meledak 73 detik setelah lepas landas.
Saat itu cincin sambungan tubuh roket pendorong sebelah kanan menjadi getas dan retak karena udara terlalu dingin.
Akibatnya, api roket menyemprot ke samping dan menyambar tangki bahan bakar Challenger di sebelahnya. Malapetaka tak terhindarkan, akhirnya pesawat itu meledak.
2. Pesawat Luar Angkasa Columbia sedang memasuki orbit, tetapi sesuatu menjadi salah dan Columbia meledak. Semua 7 astronot di dalamnya tewas pada 1 Februari 2003.
Dari film yang direkam saat peluncuran, diketahui bahwa pada saat-saat awal peluncuran bagian dari insulasi (gabus) tangki bahan bakar utama yang berisi oksigen cair terlepas dan menghantam keping-keping keramik tahan panas sayap bagian bawah sebelah kiri hingga terlepas dan baru berefek saat pendaratan. …
Saat pendaratan… bagian perut pesawat yang bergesekan langsung dengan udara mengalami pemanasan hebat (lebih dari 2000° C). Saat kejadian, kecepatan Columbia 18 kali kecepatan suara (kecepatan suara 330 m/det
3. Pada tanggal 14 April 1912 dalam pelayaran perdananya , Titanic menabrak sebuah iceberg (gunung es) dan tenggelam 2 jam 40 menit kemudian.
Saat itu Titanic membawa lebih dari 2220 penumpang, 1513 di antaranya tenggelam termasuk jutawan asal Amerika John Jacob Astor, Benjamin Guggenheim,
Analisis ahli metalurgi (logam) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, kapal Titanic tenggelam pada satu abad silam akibat dibangun menggunakan rivet (paku keling) berkualitas rendah.
Karena rivet tersebut berkualitas sangat rendah, rivet-rivet itu pun rontok ketika lambung Titanic menghantam gunung es. Karena rivet-rivet itu jebol, lempengan-lempengan baja pada lambung Titanic pun menganga dan air laut masuk. Akibatnya, Titanic pun tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam setelah menabrak gunung es. Foecke memaparkan, teori penyebab tenggelamnya Titanic itu dalam buku berjudul What Really Sank the Titanic.
Dikutip dari berbagai sumber.
1. Pesawat Ulang Alik Challenger pada tanggal 28 januari 1986 pesawat Challenger meledak 73 detik setelah lepas landas.
Saat itu cincin sambungan tubuh roket pendorong sebelah kanan menjadi getas dan retak karena udara terlalu dingin.
Akibatnya, api roket menyemprot ke samping dan menyambar tangki bahan bakar Challenger di sebelahnya. Malapetaka tak terhindarkan, akhirnya pesawat itu meledak.
2. Pesawat Luar Angkasa Columbia sedang memasuki orbit, tetapi sesuatu menjadi salah dan Columbia meledak. Semua 7 astronot di dalamnya tewas pada 1 Februari 2003.
Dari film yang direkam saat peluncuran, diketahui bahwa pada saat-saat awal peluncuran bagian dari insulasi (gabus) tangki bahan bakar utama yang berisi oksigen cair terlepas dan menghantam keping-keping keramik tahan panas sayap bagian bawah sebelah kiri hingga terlepas dan baru berefek saat pendaratan. …
Saat pendaratan… bagian perut pesawat yang bergesekan langsung dengan udara mengalami pemanasan hebat (lebih dari 2000° C). Saat kejadian, kecepatan Columbia 18 kali kecepatan suara (kecepatan suara 330 m/det
3. Pada tanggal 14 April 1912 dalam pelayaran perdananya , Titanic menabrak sebuah iceberg (gunung es) dan tenggelam 2 jam 40 menit kemudian.
Saat itu Titanic membawa lebih dari 2220 penumpang, 1513 di antaranya tenggelam termasuk jutawan asal Amerika John Jacob Astor, Benjamin Guggenheim,
Analisis ahli metalurgi (logam) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, kapal Titanic tenggelam pada satu abad silam akibat dibangun menggunakan rivet (paku keling) berkualitas rendah.
Karena rivet tersebut berkualitas sangat rendah, rivet-rivet itu pun rontok ketika lambung Titanic menghantam gunung es. Karena rivet-rivet itu jebol, lempengan-lempengan baja pada lambung Titanic pun menganga dan air laut masuk. Akibatnya, Titanic pun tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam setelah menabrak gunung es. Foecke memaparkan, teori penyebab tenggelamnya Titanic itu dalam buku berjudul What Really Sank the Titanic.
Dikutip dari berbagai sumber.
Langganan:
Postingan (Atom)